KPK VS “The Untouchable” di Indonesia


Berita media massa akhir-akhir ini mengingatkan saya tentang Film The Untouchable. Inti film ini adalah tentang mafia bernama Al Capone yang sama sekali tidak tersentuh oleh hukum di Amerika (negara bagian Chicago), sampai kedatangan seorang agen bernama Eliot Ness yang mengobrak-abrik keberadaan Al Capone di Chicago. Endingnya cukup manis, Al Capone dipenjara dan kedaulatan hukum (sogok menyogok hakim dan juri) berhasil ditegakkan. Lalu apa maksud tulisan ini? Apakah saya bermaksud meresensi film ini? Tidak juga ah, lha Film ini sudah tayang sejak 1987. Saya hanya mau mengkaitkan film ini dengan keberadaan hukum di Indonesia. Saya ingat ada beberapa kejadian mirip di film The Untouchable yang terjadi di Indonesia, dan saya bermimpi ada seorang Eliot Ness, Mallone dan tim nya yang berhasil melawan Al Capone terjadi juga di bumi Indonesia ini.

Berikut ada beberapa kejadi mirip film Mafia itu dengan kejadian di Indonesia :

  1. Pemberantasan Judi di Medan dengan pelaku Sutanto VS Pelaku Judi Medan. saya kutipkan dari wikipedia : “Pada pertengahan 2000, ia menerima perintah panggilan dari Sutanto (saat itu menjabat sebagai Kapolda Sumut) terkait masalah perjudian namun panggilan tersebut ditolaknya dengan hanya mengirimkan seorang wakil sebagai penyampai pesan. Sejak jabatan Kapolri disandang Sutanto pada tahun 2005, kegiatan perjudian yang dikaitkan dengan Olo telah sedikit banyak mengalami penurunan.[1]. Semasa Sutanto menjadi Kapolri, bisnis judi Olo diberantas habis sampai keakar akarnya. Sutanto berhasil memberantas judi di Sumatera Utara kurang dari tiga tahun, suatu hal yang tidak dapat dilakukan oleh Kapolri sebelumnya. Sejak itu, Olo dikabarkan memfokuskan diri pada bisnis legal, seperti POM Bensin , Perusahaan Otobus (PO) dan sebagainya.”.  Cukup mencengangkan, Sutanto hanya beberapa bulan menjabat sebagai Kapolda Sumatera Utara, diduga dipindah tugaskan ke Jawa Timur karena keberanian menumpas Judi. Tetapi, sekali pahlawan, tetaplah pahlawan, 2005-2008 dia menjabat sebagai Kapolri sehingga dia bisa memerangi Judi. Kini beliau sepertinya sibuk dalam lingkaran dalam SBY. Di mata saya Sutanto sempat seperti Eliot Ness yang menghajar Al Capone, meski “Al Capon” Sumatera Utara berhasil menyingkirkan dirinya tahun 2000, tetapi dia tetap konsekuen dan kembali melawan perjudian pada saat menjabat kapolri tahun 2005.
  2. Pembunuhan berencana. Ada 2 pembunuhan berencana yang tercatat terkait dengan hukum dan politik di Indonesia. Pembunuhan hakim Agung dan Pembunuhan Direktur BUMN yang terakhir ini belum terungkap. Bahkan kasus yang terakhir lebih kepada pembunuhan karakter kepada pimpinan komisi pemberantasan korupsi. Syaifuddin Kartasasmita dan Anthasari Azhar, tidak dapat tidak merupakan Eliot Ness yang pemberani dan tanpa kenal putus asa berusaha membekap si Al Capone. Apakah akhirnya Anthashari Azhar dinyatakan bersalah, terserah hukum saja, dan berharap hukum yang terbaik dapat ditegakkan di Nusantara ini.
  3. Penculikan 1997/1998, penculikan dengan motif politik yang melibatkan salah satu tokoh favorit saya dalam Pilpres lalu. Meski sudah dinyatakan rangkum, tetapi bau “menggantung” masih ada dan tampaknya tidak ada Eliot Ness di sana, yang banyak adalah Al Capone dan jaringan nya yang menggurita.
  4. Pembunuhan Munir,  kabar terakhir adalah agen Intel dan Deputi V BIN telah bebas dari tahananya? benar seperti itu? Atau tidak terungkap siapa dalangnya dan tidak diketahui metode pembunuhannya? Sama seperti kasus no 3, tidak ada lagi Eliot Ness yang berani membantai Al Capone.

Hmm, bagaimana Indonesia?Pemerintah SBY merupakan pemerintah yang memberi citra “bersih” dari korupsi. Bagaimana menurut pendapat pembaca, setuju pendapat ini? Atau tidak? Atau lebih mendinglah ketimbang Presiden lain di masa lalu? Kebersihan dari Korupsi bukan ditegakkan melalui Even Organizer politik yang memberi pencitraan luar biasa, bukan pula melalui lembaga survey yang menyatakan bersih, bukan pula dengan “menyelamatkan” KPK dengan cara sekarang, bukan…Tetapi dengan masuknya satu-persatu koruptor yang benar-benar bersalah. Atau memang mereka sudah seperti ribuan Al Capone yang membentuk sistem begitu kuat, sehingga orang nomer 1 negeri ini sukar untuk bertindak?  Sebenarnya ini kesempatan besar bagi Pak Prabowo Subianto, Puan Maharani yang dijagokan maju 2014. Kesempatan berbicara di Media, sebagai wakil rakyat dengan mesin Partai Gerindra dan PDI Perjuangan untuk membela wong cilik. Tetapi sudahlah, mungkin mereka sedang beristirahat, belum bisa menjadi Eliot Ness bagi orang seperti saya.

Wahai para Eliot Ness dari Indonesia, Pemuda yang kebal dari sogokan, yang berani menghadapi ancaman pembunuhan terhadap keluarganya, yang melakukan rekruiting langsung orang-orang bersih untuk memerangi Capone..di mana Anda Eliot Ness Indonesia?

4 thoughts on “KPK VS “The Untouchable” di Indonesia

  1. sociopolitica

    Citra bersih pemerintahan SBY masih akan diuji oleh waktu. Persoalannya, upaya mencapai dan memelihara kekuasaan selalu berkaitan erat dengan kebutuhan pengakumulasian dana yang sangat besar.

    Suka

    Balas
  2. Ping balik: SDJ = Eliot Ness Indonesia? « Romailprincipe Menulis

Tinggalkan Balasan ke jangkrik Batalkan balasan