Konferensi Pers Bom JW Marriot (We Will Not Go Down..)

“Barangkali, ada….”..”PERHAPS…”

Press Conference JW Marriot..Benarkah? Siapakah?Jangan ada analisa lancang, atau menambah-nambahi dan memperkeruh, kecuali..kecuali data konkret yang ada..Berarti selama ini ada ancaman terhadap… Berikut kutipan teks konferensi pers :

diketahui ADA rencana, untuk melakukan kekerasan dan tindakan melawan hukum (violence against the law) …Berkaitan dengan hasil pemilu ..Ada pula rencana untuk pendudukan paksa KPU pada saat nanti hasil pemungutan suara diumumkan.

Ada pula pernyataan, akan ada revolusi jika SBY menang, ini intelijen.. bukan rumor, bukan isu, bukan gosip. Ada pernyataan, kita bikin indonesia seperti iran. Dan yang terakhir, ada pernyataan, bagaimanapun juga SBY tidak boleh dan tidak bisa dilantik…

Hasil google translate…( kurang jelas..:) )

The plan is known, for the violence and action against the law … In connection with the election results .. There are also plans for the occupation force KPU at a later poll results announced.
There is also a statement, there will be a revolution if SBY win, this intelligence .. not a rumor, not the issues, not gossip. There are statements, such as we make indonesia iran. And last, there is a statement, however, SBY should not and can not be ...

Barangkali, ada di antara kita.. Yang di waktu yang lalu melakukan kejahatan. Membunuh dan menghilangkan orang BARANGKALI, dan para pelaku itu BARANGKALI masih lolos dari jeratan hukum. Kali ini negara tidak boleh membiarkan, mereka menjadi drakula dan penyebar maut, di negara kita. Saya tahu dalam 5 tahun ini pihak kepolisian telah berkali-kali membongkar teror bom..etc

Perhaps, that is between us .. That in the past committed crimes. Kill people and perhaps eliminate, and the perpetrators are still perhaps escaped jeratan law. This country can not leave, they become a Park and disseminator of death, in our country. I know in 5 years this has been the police many times dismantle terror bomb .. etc

Intelijen sudah bekerja, ada analisa..mari kita tunggu..apakah BARANGKALI, atau PERHAPS itu benar? Apakah ada politisasi bom? Janganlah ya..mau tenang agak susah..Indonesiaku..Logo berikut dari http://jesie.wordpress.com/2009/07/17/indonesia-will-not-go-down/

Bagus sekali, memberi makana dalam untuk bangsa saat ini..Boleh lah Malaysia menertawakan karena MU tidak main di sini.. 🙂

saya baru tahu, gambar di atas dari http://a3log.wordpress.com/2009/07/17/we-will-not-go-down/

Suatu ekspresi yang menunjukkan semangat tinggi dan jauh dari hal berikut :

• Tendensi memecah belah, menyerahkan pada intelijen dan reserse dan membuat SELURUH elemen masyatakat bersatu menciptakan suatu sistem ketahanan nasional yang tangguh.
• Menyatukan Bangsa, dalam bendera merah putih? bukan menyudutkan pihak manapun, terlebih pesaing?
• Semangat untuk bangkit, tidak terpuruk dan mengasihani diri, menunjukkan diri korban bahkan? tetapi bergerak cepat bukan demi image, mengkoordinasikan dan mengamankan setiap warga negara..

Gambar sederhana yang jauh lebih berdampak daripada omong belaka, yang disahuti omongan orang lain lagi.. Hmmm, sampai kapan? mungkin saja yang disangka benar, mungkin saja salah, mengungkap ke publik dengan teks yang jelas.. Misal ini : “Yang di waktu yang lalu melakukan kejahatan. Membunuh dan menghilangkan orang BARANGKALI, dan para pelaku itu BARANGKALI masih lolos dari jeratan hukum”.. Semua masih barangkali kan?

“google translate =

Simple picture that much more impact than the mere idle, the other people disahuti spiel again .. Hmmm, until when? which the statement may be true or may be wrong, reveal to the public with a clear text .. For example this: “The time in the past committed crimes. Killing people and perhaps eliminate, and the perpetrators are still perhaps escaped jeratan law” .. All is still PERHAPS?”

tak apalah..yang penting secepatnya Indonesia aman..

“Heal the World..make it…

Update 21 July,

Mengamat-amati respon konferensi pers SBY, saya menyoroti komentar seseorang pada Blog Yasir Alkaf :

Anda bertanya bagaimana jika apa yg dikatakn SBY itu benar. Ya silahkan diusut, tp apa pentingnya menyampaikan hal itu d tengah duka yg masih menyelimuti para korban? Karena biar bagaimanapun yg disampaiakna SBY itu berbeda dg peristiwa yg barusan terjadi. Apalagi SBY juga semi mengaitkan hal ini dengan Pilpres. Kan malah tambah keluar topik. Kenapa tdk lebih fokus ke pidato belsungkawa kpd para korba?
itu saja tanggapa saya mas mantan mahasiswa

:mantan mahasiswa
saya cuma mahasiswa biasa yang ingin menyampaikan unek2 saja. Boleh kan? Atau anda tdk boleh? Kalau tdk boleh saya juga bertanya pd anda, anda siapa? koq nge-larang2? UUD saja mengizinkan saya menyampaikan pendapat koq. Monggo dibaca pasal 28 UUD 1945.

Hmmm.. asyik, di tengah2 banyaknya orang yang tidak setuju dengan konferensi pers SBY, ternyata ada “penyeimbang” mengenai respon2 miring… Ada liputan Antara  juga di sini :

“It is suspected that there are parties who are not satisfied with the results of the general elections. Thus, the terror attacks sparked political speculations,” Burhanuddin Muhtadi of Paramadina University said in commenting on the bombings. He said that the motive of the mastermind was to illegitimate the winners of the recent presidential election while trying to show that party who won the contest failed to maintain national stability.

Muhtanid made the remarks following a press conference given by President Susilo Bambang Yudhoyono who said that the bomb attacks were committed by a terrorist group and possibly not by a known terrorist group. He said that the intelligence information also suggested that certain quarters would try to commit acts of violence over the results of the July 8 presidential election.

He even claimed that intelligence agents had obtained information that since the April 2009 legislative election, members of a terrorist group had been practicing their marksmanship on his photo.

According to Burhanuddin Muhatadi, such a political speculation was actually plausible because the country`s terrorist networks has been crippled since the past several years. “The terrorist cells have been crushed in the past several years,” he said.

Jadi informasi intelijen dalam tahapan penting (A1 atau apalah sebutannya..) telah diterjemahkan menjadi Presiden SBY ditargetkan untuk “dihilangkan” atau “diganggu” oleh lawan politiknya.Burhanuddin menyatakan teroris telah melemah beberapa tahunt erakhir, dan asumsi itu dipakai menjadi dasar pertimbangan bahwa pelaku bisa saja bukan oleh kelompok “biasa”

Namun beberapa “ahli” dan “analis” bahkan eks pembom sendiri menyanggah hal itu dilakukan oleh “lawan politik”, beberapa media massa tetap mengarahkan pelaku adalah kelompok “biasa”..Di tengah2 informasi a1 dan konferensi pers dan komentar Burhanuddin ataupun pendukung SBY di blog2, saya berharap adanya titik terang. Sehingga syak wasangka tidak lagi bertiup, sungguh memalukan jika negara lain menyangka itu adalah benar2 lawan politik SBY namun ternyata bukan. Teori peledakan bom konvensional masih ada di benak saya, namun sperti kata Ando Malarangeng pada Apa Kabar Malam kepada Fadli Zon, dengan lantang ia berkata “LOH, DARIMANA ANDA TAHU..??”